BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perkembangan budidaya ikan saat ini baik itu untuk kebutuhan konsumsi maupun untuk kebutuhan ikan hias mengalami perkembangan yang sangat pesat. Beberapa teknik pemeliharaan yang terbaru terus menerus diupayakan dan dikembangkan.
Salah satu komoditas perikanan air tawar yang telah lama dibudidayakan baik itu untuk konsumsi maupun untuk kebutuhan ikan hias adalah ikan mas. Dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainnya, ikan mas memiliki keunggulan yaitu produktivitasnya tinggi.
Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu budi daya air tawar yang bernilai ekonomis penting untuk diusahakan. Sistem budidaya ikan mas yang meliputi kegiatan pembenihan dan pembesaran telah berkembang dan dilaksanakan oleh para petani ikan di seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun 1986, produksi ikan mas mencapai 178.362 ton atau sekitar 54,3 % dan menempati peringkat pertama dari seluruh produksi ikan-ikan budidaya air tawar (Ditjenkan, 1988).
Ikan mas tergolong jenis ikan yang sagat toleran terhadap fluktuasi suhu air antara 14-32oC. Namun suhu air opotimum yang baik untuk pertumbuhan ikan mas berkisar 22-28oC. Ikan mas mampu beradaptasi terhadap perubahan kandungan oksigen terlarut dalam perairan. Selain itu, ikan mas juga tidak terlalu sensitif terhadap perlakuan fisik seperti seleksi, pengangkutan,penimbangan dan pengangkutan, ikan ini mempunyai sifat adaptifnya terhadap lingkungan baru.
Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan komoditi ikan hias unggulan. Corak sisiknya yang berwarna warni membuat ikan ini banyak di gemari, tidak saja dalam negeri tetapi juga oleh penggemar ikan hias di luar negeri. Ikan hias untuk jenis ini memiliki nilai ekonomis dan juga diekspor ke mancanegara. Dalam pemeliharaan ikan mas koi sangat perlu di perhatikan keadaanya lokasinya, mulai dari kualitas air, sumber air, pakan dan daerah pemasarannya
1.2 Tujuan
Adapun tujuan daripada pelaksanaan praktikum ini adalah :
1. Mengetahui tingkat akumulasi metabolisme ikan mas (Cyprinus carpio).
2. Mengetahui teknik (prosedur) dalam pemeliharaan ikan mas (Cyprinus carpio).
3. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang akumulasi metabolisme yang terjadi pada tubuh ikan.
Ø Tujuan prakerin
• Untuk mengetahui serta mendapat keterampilan khusus tentang pembesaran ikan mas .
• Dapat menambah wawasan dan pengetahuan .
• Memperoleh bekal untuk berwirausaha dalam dunia perikanan.
• Mengetahui bagaimana teknik pembesaran ikan mas .
Ø Tujuan pembuatan laporan
• Sebagai syarat khusus untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional ( UAN ).
• Sebagai dokumen untuk di sekolah .
1.3 waktu dan tempat
kegiatan praktek ini di laksanakan mulai dari tanggal 1 mei sampai dengan 30 agustus 2011.kegiatan ini di laksanakan dibalai layanan usaha produksi peerikanan budidaya karawang (BLUPPB),di desa pusaka jaya utara kecamatan cilebar ,kabupaten karawang,provinsi jawabarat .
BAB II KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah singkat perusahaan
Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang semula bernama Proyek Pengembangan Tambak Inti Rakyat ( PP-TIR) sesuai dengan KEPPRES No. 28 tahun 1984. Tujuan pembentukan PP-TIR adalah untuk mewujudkan kawasan percontohan usaha budidaya udang yan maju, ramah lingkungan dan berkelanjutan guna memandu pengembangan usaha budidayanudang nasional.
Akibat terjadinya gejolak sosial pada tahun 1998 aktivitas produksi PP-TIR berhenti yang disebabkan oleh aktivitas massa yang negatif seperti penjarahan aset. Pada tanggal 15 Juni 2002, PP-TIR diserahterimakan oleh Seekretariat Negara Republik Indonesia kepada Departemen Kelautan dan Perikanan sebagai Departemen Teknis. Sejak tahun 2003 DKP cq. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Perikana Budidaya No. 11/DPB/.0/1/2006, eks PP-TIR berubah nama menjadi Satker Pengembangan Kawasan Tambak Pandu Karawang (TPK).
Selanjutnya pada tahun 2009 berdasarkan Kepmen No. PER.07/MEN/2009 TPK berubah nama nama kembali menjadi Balai Layanan Usaha Produksi Perikana Budidaya (BLUPPB) Karawang. Dalam rangka meningkatkan pendapatan untuk kesejahteraan petani dan terciptanya ketahanan pangan, gerakan usaha budidaya minapadi merupakan usaha terpadu yang dapat meningkatkan produktivitas lahan sawah. Dalam kegiatan ini, petani selain melakukan panen padi, juga memperoleh ikan. Hal ini diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad pada acara penaburan benih ikan di lahan minapadi di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB), Karawang, Provinsi Jawa Barat (3/5).
Kegiatan usaha pertanian melalui sistem minapadi merupakan salah satu upaya dalam mengoptimalkan potensi lahan sawah irigasi dan peningkatan pendapatan petani. Minapadi merupakan salah satu strategi yang telah ama dilakukan petani, dari sistem monokultur ke sistem diversifikasi pertanian. Pola usaha minapadi disamping dapat meningkatkan produktivitas lahan, juga dapat meningkatkan keragaman hasil pertanian, meningkatkan pendapatan petani, meningkatkan kesuburan tanah dan air, juga dapat mengurangi hama penyakit pada tanaman padi. Para petani diminta menggunakan jenis padi unggul sesuai dengan kondisi lahan sawah dan pemilihan jenis ikan unggul pula dengan daya serap dan nilai ekonomis tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatannya, tegas Fadel
Dirjen Perikanan Budidaya, Made L. Nurdjana menambahkan bahwa dalam minapadi disamping para petani memanfaatkan berbagai jenis ikan yang sudah biasa ditanam di sawah (ikan mas, tawes, nilem, nila) juga dapat dikembangkan udang galah yang mempunyai harga jual lebih tinggi dibanding ikan. Pemilihan jenis ikan tersebut didasari beberapa faktor, seperti volume air, ketersedian benih, pakan, pasar, dan kebiasaan petani, lanjut Made.
Dalam usaha pertanian pola minapadi, keberadaan lahan sawah menjadi lebih subur dengan adanya kotoran ikan yang mengandung berbagai unsur hara sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk. Selain itu, kehadiran ikan juga dapat membatasi tumbuhnya tanaman lain yang bersifat kompetitor terhadap padi dalam pemanfaatan unsur hara sehingga dapat juga mengurangi biaya penyiangan tanaman liar. Jangka waktu usaha minapadi dilakukan dalam 2 pola tanam. Pertama, pola tanam penyelang, yaitu pemeliharaan ikan di sawah dilakukan menjelang penanaman padi, sambil menunggu hasil semaian padi ditanam. Kedua, pola tanam tumpang sari, yaitu pemeliharaan ikan bersama padi pada satu hamparan sawah.
Menurut Kepala Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Made Suita, unit kerjanya semenjak tahun 2007 telah mengembangkan kegiatan minapadi. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya air yang tersedia sepanjang musim tanam padi dan adanya lahan yang masih berbentuk persawahan. Kegiatan ini dijadikan percontohan bagi para petani setempat untuk meningkatkan pendapatannya. Kegiatan budidaya yang dilakukan pada umumnya adalah kegiatan pendederan ikan. Pola ini dipilih karena waktu pemeliharan yang singkat sehingga resiko kematian relatif kecil. Pendeknya masa pemeliharaan ikan tersebut mendorong para petani bisa mendapatkan pendapatan sebelum panen padi.
Propinsi Jawa Barat merupakan propinsi yang masyarakatnya tercatat paling banyak mengembangkan pola usaha minapadi. Saat ini terdapat pemilik sawah RTP/Perusahaan perikanan budidaya sawah/mina mencapai 86.221 unit dan menyerap tenaga kerja sebanyak 172.893 orang.
BAB III BIODATA
3.1 Alat dan Bahan
- Alat
Adapun alat alat yang di gunakan dalam pembesaran ikan mas adalah
Ø Saringan 10 m
Ø Bambu 30 batang
Ø Paku 2 kg
Ø Tali karet 20 buah
Ø Jala 1 buah
Ø Senter 1 buah
Ø Timbangan 1 buah
Ø Ember plastic 4 buah
Ø Happa
Ø Blong
Ø Box
Ø Skopnet
Ø Paralon
Ø Caduk
v Bahan
Ø Benih ikan 10.000 ekor size 100 ekor per kg
Ø Saponin
Ø Pakan pellet 10.800 kg
BAB IV
PEMBAHASAN
3.1 Kegiatan yang dilaksanakan
A. Pengeringan
Pengeringan tambak ,pengeringan di lakukan selama kurang lebih 10 Hari atau 15 hari ( pengeringan tergantung cuaca).
Pengeringan bertujuan untuk
1. Membuang kotoran yang terlarut maupun yang mengendap di dasar kolam .
2. Memperbaiki struktur kimia tanah .
Pengeringan di lakukan dengan memanfaatkan ketinggian kolam tambak yang lebih tinggi dari saluran pengeluaran air ,sehingga proses pengeluaran air atau penyurutan air lebih mudah.proses pengeringan lahan di lakukan dengan menggunakan bantuan sinar matahari
B. Perbaikan kontruksi / pematang
Perbaikan kontruksi atau pematang bertujuan untuk
1. Memperbaiki struktur tanah kolam yang bocor atau rusak dan tidak beraturan akibat hama atau predator kepiting yang menyebabkan kebocoran pada tambak atau kolam.
2. serta menambah kedalaman kolam dan meratakan pematang ,atau merapihkan pematang.
C. Pembuatan kobakan ( tempat pemberian pakan )
Kobakan berfungsi untuk tempat ikan mas berkumpul saat pemberian pakan di lakukan . dan berfungsi sebagai tempat pemanenan ikan mas.
Dimensi kobakan yang di gunakan adalah 5 x 5 x 0,5 m
D. Pembuatan jembatan dan saung pemberian pakan
Pembuatan jembatan pakan berfungsi
Memudahkan pemberian pakan selam proses pemeliharaan serta untuk mempercepat proses pemanenan ikan mas.
Kontruksi jembatan mengikuti dasar kobakan yang telaqh di buat sebelumnya , sedangkan tinggi jembatan 30 cm di atas permukaan air kolam
Saung pemberian pakan berfungsi untuk mengurangi panas sinar matahari ,pada siang hari saat pemberian pakan di lakukan ,dan membiasakan ikan berkumpul pada sekitar kobakan dan saung pemberian pakan
E. Pembuatan dan pemasangan saringan inlet dan outlet
Langkah langkah pembuatan saringan inlet dan outlet :
1. Gunting waring hitam mez size 0, 5 cm dan dimensi di sesuaikan dengan besarnyapipa inlet dan outlet di dalam kolam tambak
2. Jahit dengan menggunakan benang .
Langkah pemasangan saringan inlet dan oulet
1. Pasang pipa saringan inlet dan outlet di dalam kolam budidaya dengan panjang 4 meter , diameter 8 inchi
2. Apabila pipa sudah di pasang , kemudioan pasang saringan pada pipa inlet dan outlet dan di ikat dengan tali ujungnya agar tidak mudah lepas .
F. Pembuatan saluran air
Pembuatan saluran air bertujuan untuk mempermudah proses pengisian air kedalam kolam .pembuatan saluran air sangan penting di lakukan karna selain mempermudah , juga dapat membantu penyedian air tawar yang susah di dapat .
G. Pemupukan
Pemupukan yaitu suatu usaha guna meningkatkan kesuburan tanah dan kolam atau tambak ,serta berfungsi untuk menumbuhkan phytoplangton dan zooplangton yang di gunakan sebagai pakan alami ikan .
Adapun tujuan pemupukan yaitu
1. Menetralisir perubahan ph dan meningkatkan ph tanah lumpur dasar kolam .
2. Memperbaiki struktur tanah dan menghambat peresapan air .
3. Membantu proses pertumbuhan ,proses pembesaran ikan mas.
H. Pemberantasan hama
Pemberantasan hama yaitu menjaring atau mememberantas hama ( ikan ikan liar ) selain ikan mas yang di pelihara di dalam kolam ,hama dapat mengganggu proses pertumbuhan ikan mas ,karena akan terjadi persaingan pakan dan oksigen di dalam air.
Hama ikan mas dan cara pengendalianya diantaranya
1. Bebeasan (Notonecta)
Berbahaya bagi benih karena sengatannya. Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.
Berbahaya bagi benih karena sengatannya. Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.
2. Ucrit (Larva cybister)
Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian: sulit diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.
Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian: sulit diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.
3. Kodok
Makan telur telur ikan. Pengendalian: sering membuang telur yang mengapung; menagkap dan membuang hidup-hidup.
Makan telur telur ikan. Pengendalian: sering membuang telur yang mengapung; menagkap dan membuang hidup-hidup.
4. Ular
Menyerang benih dan ikan kecil. Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.
Menyerang benih dan ikan kecil. Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.
5. Lingsang
Memakan ikan pada malam hari. Pengendalian:pasang jebakan berumpun.
Memakan ikan pada malam hari. Pengendalian:pasang jebakan berumpun.
6. Burung
Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning. Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.
Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning. Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.
7. Ikan gabus
Memangsa ikan kecil. Pengendalian:pintu masukan air diberi saringan atau dibuat bak filter.
Memangsa ikan kecil. Pengendalian:pintu masukan air diberi saringan atau dibuat bak filter.
8. Belut dan kepiting
Pengendalian: lakukan penangkapan.
Pengendalian: lakukan penangkapan.
Pemberantasan hama bias juga menggunakan saponin dengan dosis 20 kg per 700 m2 ,saponin biasanya di gunakan untuk memberantas hama seperti belut ,wideng,ikan ikan pengebor dan ikan ikan liar lainnya .
Adapun langkah langkah penggunaan saponin yaitu :
1. Tebar saponong yang sudah di tentukan dosisnya ke dalam kolam secara merata,
2. Kolam di isi air media pemberantasan hama .
3. Setalah ikan ikan liar sudah mati dan di pastikan sudah tidak ada kimudian air di surutkan dan kolah dikeringkan .
4. Setelah itu kolam di isi air media tanam .
I. Pengisian air media tanam
Pengisian air media tanam yaitu memasuykan air kedalam kolam atau tambak sebagai media pemeliharaan ikan mas ,sebelum melakukan pengisian air , terlebih dahulu di lakukan pengecekan kualitas air pada saluran air yang ingin di masukan ke dalam kolam , sehingga kualiatas air sesuai dengan parameter yang sudah di tentukan . untuk media pemeliharaan ikan mas ,pengisian di lakukan hingga ketinggian air mencapai 1 meter .
J. Penebaran dan penanganan benih
v Penebaran benih di antaranya :
1. Survai benih
Yaitu mensurvai benih yang akan di beli dibalai pembenihan guna mendapatkan benih yang berkualitas baik .
2. Menentukan waktu penebaran .
Sebelum menebar benih terlebih dahulu menetukan waktu penebaran , waktu yang baik untuk menebar benih yaitu pada dini hari ( pagi hari ) dan sore hari di saat suhu air masih rendah agar ikan tidak strez .
v Penanganan benih
Benih yang di gunakan yaitu jenis rajadanu dan majalaya yang berasal dari wanayasa,
Hal hal yang di lakukan untuk menebar benih yaitu
1. Seleksi benih
Selesi benih yaitu menyeleksi benih dan mengambil benih yang sakit ,kemudian di teliti pada laboratorium .
2. Aklimatisasi
Aklimatisasi yaitu prosesss pengadaptasian ikan terhadap lingkungan yang baru sebelum di tebar di kolam .
3. Perhitungan sampel benih
Perhitungan sampel benih yaitu menghitung banyaknya benih yang ada di setiap kantong .
4. Padat tebar benih
Memperkirakan banyaknya benih yang di tebar sesuai atau tidak dengan luas kolam agar tidak terjadi kepadatan sehingga ikan dapat tumbuh dengan baik di dalam kolam .
K. Pemeliharan
Kegiatan yang di lakukan dalam proses pemeliharan ikan mas di antaranya :
1. Pemberian pakan .
Pakan yang di berikan yaitu pakan buatan ( pellet apung dan tenggelam ) dengan diameter 0,3 cm dan panjang 0,6 cm .berat pakan yaitu 30 kg ( jenis paung ),50 kg ( jenis tenggelam ) ikan di beri pakan sebanyak 3x perhari presentasi pemberian pakan 6-10 % perhari dari berat ikan .waktu pemberian pakn yaitu pagi pukul 08.00,siang 11.00, sore 15.30 wib . ikan di beri pakan sebanyak 3 – 4 kg perpetak ,yaitu pagi,siang,sore .pemeberian pakan tergantung nafsu makan ikan karena pada suhu rendah ikan tidak nafsu makan
2. Sampling pertumbuhan
Sampling yaitu kegiatan monitoring secara berkala pertumbuhan ikan mas .
Tujuan sampling yaitu
Mengetahui peningkatan pemberian pakan juga untuk mengetahui kondisi kesehatan ikan mas .
Sampling mulai di lakukan saat usia pemeliharaan mencapai 2 dari penebaran .
3. Pengelolaan air
Pergantian air di lakukan pada saat pemeliharaan memeasukiui usia 1 bulan pemeliharaan . pengelolaan air atau pergantian air bertuan untuk menggetahui kondisi air yang telah mengalami penurunan kualitas akibat proses penguapan air pemberian pakan dan kotoran ikan , perngantian air pada bulan pertama pengantian di lakukan dengan interval 3 hari sekali degan volume p[enbgeluaran 10 % pemasukan 10 %. Selain proses pergantian air, pengambilan sampel air untuk di uji secara laboratorium di lakukan secara priodik. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi air atau lingkungan ikan mas sehingga dapat menghindari serangan penyakit .yang berpotensi mengganggu pertumbuhan ikan mas . beberapa parameter yang di uji adalah salinitas, suhu,DO,PH alkalinitas ,nitrit ,amoniak dan pospat
4. Penaggulangan hama dan penyakit
Tahapan penanggulangan hama dan penyakit adalah
A. Pengambilan sampel ikan yang terjangkit penyakit lalu di uji secara klinis di laboratorium .
B. Dari hasi uji labboratorium di harapkan dapat terdeteksi jenis penyakit apa yang menyerang sehingga dapat di lakukan penanggulangan dengan cepat.
C. Pemberian bahan pembunuh penyakit yang di rekomendasi teknisi laboratorium hama penyakit .
5. Penen dan pasca panen
- Pemanenan Hasil Pembesaran
Untuk menangkap/memanen ikan hasil pembesaran umumnya dilakukan panen total. Umur ikan mas yang dipanen berkisar antara 3-4 bulan dengan berat berkisar antara 250 – 500 gram/ekor. Panen total dilakukan dengan cara mengeringkan kolam, hingga ketinggian air tinggal 10-20 cm. Petak pemanenan / petak penangkapan dibuat seluas 2 meter persegi di depan pintu pengeluaran (monnik), sehingga memudahkan dalam penangkapan ikan. Pemanenan dilakukan pagi hari saat keadaan tidak panas dengan menggunakan waring atau scoopnet yang halus. Lakukan pemanenan secepatnya dan hati-hati untuk menghindari lukanya ikan.
9. PASCAPANEN
Penanganan pascapanen ikan mas dapat dilakukan dengan cara penanganan ikan hidup maupun ikan segar.
- Penanganan ikan hidup
Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain: - Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.
- Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.
- Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.
- Penanganan ikan segar
Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain: - Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.
- Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan lendir.
- Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm.
- Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C. Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan erbandingan jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm, lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak diberi es, demikian juga antara ikan dengan penutup kotak.
3.2 hasil praktik pembesaran
Ikan mas di pelihara di kolam pembesaran selama kurang lebih 3 – 4 bulan ikan mas mulai di panen ketika berat biomas mencapai 250 gram – 500 gram per ekor pada saat pemanenan, ikan mas yang di panen ada yang beratnya mencapai 200 gram / ekor samapai 600 gram / ekor perbedaan berat dan ukuran yang di pelihara dalam 1 kolam ini di karenakan waktu penebarannya yang tidak merata sehingga pada saat proses pensortiran ikan mas yang beratnya kurang dari 200 gram tidak di jual akan tetapi di pelihara pada petakan yang lain . kan mas yang di panen beratnya jumlahnya sekitas 5 kwintal dan ikan mas yang di swimpan d petakan yang lain sekitar 1,5 kwintal ,pemanenan di lakukan secara hidup hidup , pada saat pemeliharaan ikan mas menghabis kan pakan sebanyak kurang lebih 2 ton dengan padat tebar 10.000 ekor / 750 meter persegi
Hasil praktek sampling
Selama melaksanakan kegiatan pkl di balai layanan usaha perikanan budidaya telah melaksanakan kegiatan sampling sebanyak 7 kali dalam peliharaan ikan mas, sampling di laksanakan selama 10 – 12 hari sekali .
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
v Ikan mas merupakan ikan yang mudah di pelihara dan ikan air tawar yang mempunyai nilai ekonomis di bandingkan ikan air tawar lainnya .
v Ikan mas mempunyai banyak jenis diantaranya
§ Ikan mas punten: sisik berwarna hijau gelap; potongan badan paling pendek; bagian punggung tinggi melebar; mata agak menonjol; gerakannya gesit; perbandingan antara panjang badan dan tinggi badan antara 2,3:1.
§ Ikan mas majalaya: sisik berwarna hijau keabu-abuan dengan tepi sisik lebih gelap; punggung tinggi; badannya relatif pendek; gerakannya lamban, bila diberi makanan suka berenang di permukaan air; perbandingan panjang badan
§ Ikan mas si nyonya: sisik berwarna kuning muda; badan relatif panjang; mata pada ikan muda tidak menonjol, sedangkan ikan dewasa bermata sipit; gerakannya lamban, lebih suka berada di permukaan air; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,6:1.
§ Ikan mas taiwan: sisik berwarna hijau kekuning-kuningan; badan relatif panjang; penampang punggung membulat; mata agak menonjol; gerakan lebih gesit dan aktif; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,5:1.
§ Ikan mas koi: bentuk badan bulat panjang dan bersisisk penuh; warna sisik bermacam-macam seperti putih, kuning, merah menyala, atau kombinasi dari warna-warna tersebut. Beberapa ras koi adalah long tail Indonesian carp, long tail platinm nishikigoi, platinum nishikigoi, long tail shusui nishikigoi, shusi nishikigoi, kohaku hishikigoi, lonh tail hishikigoi, taishusanshoku nshikigoi dan long tail taishusanshoku nishikigoi. Dari sekian banyak strain ikan mas, di Jawa Barat ikan mas punten kurang berkembang karena diduga orang Jawa Barat lebih menyukai ikan mas yang berbadan relatif panjang. Ikan mas majalaya termasuk jenis unggul yang banyak dibudidayakan.
v Ikan mas sebagai sumber penyedia protein hewani
v Faktor keberhasilan usaha dalam budidaya ikan mas antara lain:
1. Tersedia tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/ lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
2. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
3. Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl.
4. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan mas harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
5. Ikan mas dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, dan sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mas. Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m3.
6. Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 7-8.
7. Suhu air yang baik berkisar antara 20-25 derajat Celcius .
1. Tersedia tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/ lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
2. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
3. Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl.
4. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan mas harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
5. Ikan mas dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, dan sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mas. Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m3.
6. Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 7-8.
7. Suhu air yang baik berkisar antara 20-25 derajat Celcius .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar